Skip to main content

Berbulan-bulan Ku Lalui Demi Sembuh GERD Anxiety

Saat 4 bulan sensasi tidak kunjung sembuh, ya cuma membaik sih tapi gak sembuh total.. dari situ aku kembali checkup dokter lagi, dan dokter menyarankan untuk endoskopi, lantas saya pun menyetujuinya langsung.. biaya yg tidak di cover BPJS, namun saya tetap mau melakukan itu, namun dokternya mengarankan di RS lain saja yg bisa pake BPJS, Oke akhir nya saya turutin.

Yah tapi ternyata alatnya lagi rusak, harus menunggu di betulkan dulu, tapi sampe 2 bulan gk ada kabar dari RS.. akhirnya sampe sekarang saya blm pernah endoskopi. Ingin rasanya melakukan endoskopi karena saya takut ada apa-apa didalam perut saya, tapi sampai detik ini pun belum pernah melakukan endoskopi.

Saya lalui hari-demi hari dengan sensasi GERD Anxiety, namun saya tetap menerapkan pola hidup sehat 3P, berangsur-angsur sensasi reda walaupun sedikit-sedikit. Sudah tidak berdebar-debar lagi, sudah tidak keringat dingin lagi. Namun kepala kliyengan masih, kembung, sendawa, cemas masih tetap.

Memang tidak seperti sakit pada umumnya yang bisa sembuh dalam hitungan hari atau minggu, untuk kasus GERD, Gastritis (Tukak/luka) lambung.. butuh waktu untuk meregenerasi sel-sel. Luka yang di luar saja kadang lama sembuhnya bisa hitungan minggu baru kering, apalagi luka yang di dalam lambung yang keadaanya lembab.

Saya hanya harus bertahan, sabar, optimis walaupun terkadang drop pikiran cemas dan depresi selalu datang. Saya ingat betul sensasi yang agak menyiksa adalah saat kepala kliyengan biasanya pada siang hari, dan berdebar-debar ketika saya sedang naik tangga, entah gara-gara GERD atau memang saya yang kurang olahraga.

6 bulan pun telah berlalu, setidaknya saya sudah normal beraktifitas dan bisa sedikit jalan-jalan hiburan. Jika ditanya apakah saya sudah sembuh ? ya sebenarnya belum sembuh karena sensasi masih saja datang, tapi kalo ditanya apakah membaik ? saya jawab Ya, 6 bulan semenjak sakit jauh lebih baik sekali keadaan saya.

3P sangat penting dan dilakukan konsisten berbulan-bulan, kalo bisa seterusnya seumur hidup guys.. jika kamu hanya mengandalkan obat dari dokter, maka akan percuma, yang harus diperbaiki adalah pola hidup kamu.

Comments

  1. Saya juga seorang anxietas, Pertamakali terkena serangan panik saat sedang mengemudi. Sekarang udah sembuh, Baca kisah dan pengalaman sembuh dari anxiety disorder

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menjalani Ritual 3P Agar Sembuh Gerd & Anxiety

Anda bisa membaca artikel saya dari awal silahkan klik link berikut  Awal mula terkena GERD Setelah dua bulan saya kebingungan akan sensasi yang saya rasakan karena sakit ini dan berat badan turun sekitar 4kg, akhirnya saya memahami apa yg boleh dan tidak boleh dilakukan untuk menyembuhkan sakit ini. Dibulan september 2018 ini saya memulai ritual saya menjalani 3P. Berat badan turun 4kg bukan suatu yg berlebihan, jujur saja saat sakit ini juga saya tidak pernah muntah, nafsu makan tetap ada dan masih enak untuk makan. Rasa mual pasti ada namun tidak sampai muntah, rasanya itu jika tidak makan mual, sehabis makan pun mual, serba salah, belum lagi sensasi panas di dada, berdebar2, detak jantung tidak karuan, terkadang berdetak kencang, dan berdegup kencang. 3P adalah menerapkan pola makan, pola hidup dan pola pikir yg baik. Untuk makan hindari yang pedas, asam, pahit, berminyak, berlemak, banyak mengandung gas semua harus dihindari, Kopi, alhokol, softdrink

Mendapat Setitik Harapan Sembuh Gerd & Anxiety

Anda bisa membaca artikel saya dari awal silahkan klik link berikut  Awal mula terkena GERD Bulan Agustus 2018 adalah bulan terberat saya awalnya karena sudah sering tidak berangkat kerja gara-gara anxiety & panik attack di bulan Juli 2019, dibulan agustus ini saya harus tetap berangkat kerja karena ini demi kelangsungan hidup saya agar tetap bisa dapat penghasilan untuk sehari-hari. Akhirnya dibulan agustus itu saya berangkat kerja dengan sejuta sensasi Gerd yang ada, namun satu hari setelah berangkat kerja, panik attack pun terjadi tidak terhindarkan. Rasa jantung berdebar, sesak nafas seakan udara tidak masuk kedalam tubuh dan rasa-rasa ingin pingsan. Merasa tidak kuat saya memberanikan diri untuk pulang kembali ke kampung halaman menggunakan BUS. Jadwal BUS jam 7.00 malam, namun yang namanya BUS pasti telat menjadi jam 8.30 malam. Panik, Anxiety pun melanda. Namun setelah naik BUS, saya merasa lebih tenang dan tidak terjadi gejala apapun. Di dalam bus pun saya m