Anda bisa membaca artikel saya dari awal silahkan klik link berikut Awal mula terkena GERD
Bulan Agustus 2018 adalah bulan terberat saya awalnya karena sudah sering tidak berangkat kerja gara-gara anxiety & panik attack di bulan Juli 2019, dibulan agustus ini saya harus tetap berangkat kerja karena ini demi kelangsungan hidup saya agar tetap bisa dapat penghasilan untuk sehari-hari.
Akhirnya dibulan agustus itu saya berangkat kerja dengan sejuta sensasi Gerd yang ada, namun satu hari setelah berangkat kerja, panik attack pun terjadi tidak terhindarkan. Rasa jantung berdebar, sesak nafas seakan udara tidak masuk kedalam tubuh dan rasa-rasa ingin pingsan. Merasa tidak kuat saya memberanikan diri untuk pulang kembali ke kampung halaman menggunakan BUS. Jadwal BUS jam 7.00 malam, namun yang namanya BUS pasti telat menjadi jam 8.30 malam.
Panik, Anxiety pun melanda. Namun setelah naik BUS, saya merasa lebih tenang dan tidak terjadi gejala apapun. Di dalam bus pun saya merasa heran, kenapa setelah di BUS saya merasa lebih tenang, malah bisa berkomunikasi dengan teman sebangku, yang tadinya gak karuan seakan mau mati, tetapi setelah di BUS bisa lebih tenang.
Panik, Anxiety pun melanda. Namun setelah naik BUS, saya merasa lebih tenang dan tidak terjadi gejala apapun. Di dalam bus pun saya merasa heran, kenapa setelah di BUS saya merasa lebih tenang, malah bisa berkomunikasi dengan teman sebangku, yang tadinya gak karuan seakan mau mati, tetapi setelah di BUS bisa lebih tenang.
Sakit ini memang menguras tenaga, pikiran, kejiwaan semuanya kena, terus terang saya sudah pasrah, lelah, hampir putus asa sebenarnya, di saat-saat saya pasrah malah perasaan lebih tenang, dan membaik.
Dan dari situ pun saya mulai memahami sakit ini, bahwa sakit ini tidak hanya pada Fisik saja, namun pikiran juga berpengaruh. Saya pelajari, dan saya mencoba untuk melawan sedikit-sedikit anxiety saya selama satu minggu, dan perubahan proses kesembuhan pun terjadi. Badan saya lebih enak, dan lebih sedikit berani. Sekarang bisa lebih enak buat makan, buat nonton TV sudah bisa menikmati, bisa tertawa kalo lihat video lucu di youtube, ini adalah nikmat yang luar biasa.
Bukan berarti saya sudah sembuh total. tapi setidaknya dari prosentase sakit 100%, saya sudah bisa menyembuhkan 5% dan ini saya sudah bersyukur, artinya ada progres kesembuhan pada saya. Saya pun mulai semangat kembali.
Cara saya melawan sakit ini adalah, saya coba untuk bepergian ditemani tunangan saya, naik motor entah kemanapun yang penting latihan dan belajar hidup normal, bepergian sendiri entah hanya sekedar jalan-jalan didepan rumah untuk membiasakan diri, waloupun kenyataanya tidak semulus itu, terkadang ditengah jalan terkena panik attack, berdebar-debar, cemas, pandangan gelap, seluruh badan semutan, seperti akan pingsan. Saya telpon orang rumah untuk jemput dijalan.
Keesokanya saya coba lagi dengan aktivitas yang sama alhamdulillah berhasil sampai rumah, teruusss seperti itu, agar lama-lama terbiasa. Walaupun jatuh bangun tetap teruskan beraktifitas, saya kenapa bisa seperti ini saya lawan karena memang saya sudah capek sekali menghadapi sakit ini. Saya ingin seperti orang-orang pada umumnya. Bahkan ketika itu saya melihat anak kecil berlari-larian di depan rumah saya iri, saya ingin seperti mereka ya Allah.
Kemudian saya mencoba berangkat kembali ke Semarang untuk bekerja kembali setelah satu minggu memahami sakit itu dan mencoba memberanikan diri melawan sensasinya. Kemudian saya iseng-iseng mencari Gerd di Facebook. Kemudian saya menemukan Group facebook Gerd Anxiety Indonesia. Setelah saya bergabung dan saya mendapatkan banyak orang dengan gejala yang sama persis dari gejala Fisik dan Gejala Psikis.
Jujur saja saya sangat senang ternyata saya tidak sendirian, banyak orang-orang disana yang bahkan lebih lama sakitnya dari saya, saya waktu itu masih terbilan baru, baru sakit 1 bulan setengah. Satu bulan setengah bagi GERD & Anxiety adalah waktu yang sedikit, karena memang lama untuk sembuh dari ini.
Dari situ saya mulai belajar kepada para ahli di Group yang sudah berpengalaman sembuh dari sakit ini dengan menerapkan 3P yaitu memperbaiki Pola Makan, Pola Hidup, Pola Pikir.
Baca artikel saya selanjutnya untuk mengetahui kelanjutan ceritanya, Link dibawah ini
Comments
Post a Comment